Banyak yang menanyakan kepada saya apa saja yang dikerjakan oleh seorang neurointervensi. Berikut ini adalah beberapa prosedur yang sering dilakukan selama saya magang di Bali dan menjalani pendidikan fellowship di Zurich. Mohon masukan jika ada yang terlewatkan.
Digital Substraction Angiography (DSA)
DSA ini adalah suatu prosedur diagnostik, bukan terapeutik. DSA dilakukan untuk mengetahui anatomi dan fisiologi pembuluh darah otak. Hal ini penting dalam menentukan keputusan tindakan terapeutik lanjutan terbaik bagi pasien. Pada umumnya setiap prosedur terapeutik neurointervensi akan selalu didahului oleh DSA. Selain itu bila diperlukan, DSA juga dilakukan pada pasien post pemasangan alat-alat pada otak (ex. Stent, Coiling, Flow diverter, WEB device, liquid embolic agent) untuk mengetahui stabilitas alat-alat tersebut.
Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling banyak dialami oleh pasien. Secara epidemiologi 80% pasien stroke adalah stroke iskemik. Strategi neurointervensi yang dapat dilakukan bertujuan untuk melancarkan aliran darah otak pada fase akut, dan mencegah terjadinya stroke berulang pada fase kronis.
Mechanical Thrombectomy. Hasil penelitian terbaru telah membuktikan signifikansi dari mekanikal trombektomi pada kasus stroke iskemik akut hingga 24 jam dari onset. Mekanikal trombektomi adalah suatu prosedur dimana trombus yang menyumbat pada pembuluh darah besar di otak (Large Vessel Occlusion/LVO) dikeluarkan agar aliran darah otak kembali lancar. Saat ini dikembangkan berbagai macam teknik mekanikal trombektomi ini, seperti menggunakan mesin aspirasi ataukah stent retriever.
Carotid Stenting. Arteri karotis adalah arteri utama yang memberikan suplai darah pada otak. Seringkali terjadi proses penumpukan lemak pada arteri ini yang berpotensi menurunkan suplai darah serta melepaskan emboli ke pembuluh darah intrakranial, berakibat stroke. Stenting karotis adalah suatu prosedur memasang ring/cincin pada arteri ini agar lumen pembuluh darah membesar seperti sedia kala sehingga dapat mencegah timbulnya stroke.
Ballon Angioplasty. Sama halnya dengan stenting, ballon angioplasty digunakan untuk memperbesar lumen pembuluh darah otak yang mengecil akibat proses penumpukan lemak. Perbedaannya adalah jika stent/ring dibiarkan di dalam otak, balloon ditarik kembali keluar setelah digunakan.
Aneurisma Otak
Pecahnya aneurisma otak akan menimbulkan gejala klinis yang fatal bagi pasien. Perdarahan yang dialami pasien dapat meliputi subarachnoid hemorrhage, intracerebral hemorrhage hingga intraventricular hemorrhage.
Embolisasi Aneurisma Otak. Aneurisma otak yang pecah harus sesegera mungkin disumbat. Ruptur berulang aneurisma otak akan meningkatkan angka mortalitas pada pasien-pasien aneurisma. Bergantung dengan anatomi dan lokasi aneurisma tersebut, strategi penyumbatan/embolisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti coiling, flow diverter ataupun WEB device.
Intra-arterial Nimodipine. Pasien-pasien subarachnoid hemorrhage akibat pecahnya aneurisma otak sering menimbulkan vasospasme/penyempitan mendadak pembuluh darah otak. Kejadian ini dapat dicegah dengan pemberian nimodipine secara intravena. Tetapi apabila dirasakan belum cukup, pasien akan diberikan nimodipine intraarterial untuk melebarkan pembuluh darah tersebut.
Arteriovenous Malformation (AVM)
AVM adalah suatu kelainan pembuluh darah otak atau tulang belakang dimana terjadi jalan pintas (shunting) dari arteri menuju vena pembuluh darah otak tanpa melewati kapiler. Akibatnya abnormalitas ini, AVM memiliki probabilitas pecah yang tinggi dan menyebabkan terjadinya stroke perdarahan. Embolisasi AVM dengan liquid embolic agent seperti glue atau onyx sangat diperlukan. Embolisasi ini dapat bersifat kuratif ataupun pre operative dimana kemudian reseksi akan dilakukan oleh dokter bedah saraf.
Carotid Cavernous Fistula (CCF)
CCF adalah kelainan pembuluh darah otak dimana terjadi shunting aliran darah dari arteri karotis interna menuju sinus cavernosus. Tekanan aliran darah arteri yang lebih kuat menyebabkan macetnya aliran darah balik dari pembuluh darah vena daerah mata. Manifestasi klinis yang terjadi antara lain mata merah, gangguan pandangan dan pergerakan bola mata. Embolisasi CCF dengan balloon ataupun coiling diperlukan untuk menutup shunting ini.
Dural Arterio Venous Fistula (DAVF)
DAVF merupakan kelainan pembuluh darah dimana terjadi shunting aliran arteri pada dura menuju sistem sinus vena pada otak. Seperti kelainan shunting lainnya, abnormalitas ini berpotensi menimbulkan pecahnya pembuluh darah otak. Strategi embolisasi DAVF masih merupakan pilihan yang terbaik dalam menangani kasus-kasus ini.
Tumor Otak / Tulang Belakang
Beberapa jenis tumor pada otak dapat mengalami perdarahan yang masif pada saat operasi reseksi. Hal ini dapat menyebabkan dokter bedah saraf mengalami kesulitan dalam mengangkat tumor. Pre-op embolisasi tumor dapat membantu dengan cara menyumbat arteri-arteri yang memberikan suplai darah pada tumor tersebut.
Balloon Occlusion Test
Terdapat empat arteri utama yang mensuplai darah ke otak kita. Pada sebagian besar orang, terdapat hubungan kolateral antara empat arteri yang memungkinkan salah satu arteri tersumbat tanpa mempengaruhi secara signifikan jumlah darah yang mencapai otak. Tes oklusi ini biasanya dilakukan jika ada kelainan (misalnya, aneurisma atau tumor) di salah satu dari empat arteri utama. Ini adalah cara untuk melihat apakah satu arteri dapat tersumbat sementara atau permanen tanpa secara signifikan mempengaruhi suplai darah di otak kita.
Wada Test
Tes Wada dilakukan pada pasien-pasien epilepsi yang akan melakukan operasi. Prosedur ini dilakukan oleh neurointervensi dan epileptologist. Tes Wada digunakan untuk menentukan sisi otak mana yang mengontrol fungsi bahasa dan seberapa penting setiap sisi otak dalam hal fungsi memori. Selama tes Wada, neurointervensi menempatkan satu sisi otak Anda untuk tidur selama beberapa menit dengan menginjeksi obat anestesi melalui arteri karotis interna. Kemudian Epileptologist akan mengevaluasi kemampuan anda untuk berbicara dan juga akan menunjukkan kepada anda masing-masing kartu gambar dan kata. Sisi sadar otak berusaha mengenali dan mengingat apa yang dilihatnya. Prosedur ini kemudian diulangi kembali pada sisi otak lainnya.
Moyamoya Disease
Moyamoya disease adalah gangguan pada arteri otak yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah otak. Jika arteri otak, struktur yang membawa darah dengan oksigen dan nutrisi ke otak menyempit, jumlah darah yang mencapai otak mungkin tidak cukup dan ini menghasilkan stroke. DSA diperlukan untuk menentukan diagnosis dari pasien dan memberikan gambaran dokter bedah saraf dalam melakukan operasi bypass arteri. DSA juga diperlukan untuk evaluasi pembuluh darah pasca operasi.